Thursday, April 16, 2020

Dasar Hukum Shalat Taubat

Dasar Hukum Shalat Taubat


Shalat Taubat

shalat taubat adalah shalat sunah yang dilakukan dengan tujuan memimta ampunan kepada Allah Allah Subhanahu Wata’ala dari segala dosa yang telah di lakukan. Oleh karena ingin memantapkan niat dan tidak ingin mengulangi lagi kesalahan yang pernah dia lakukan, maka seseorang melakukan shalat taubat. Dengan harapan segala kesalahannya diampuni Allah Subhanahu Wata’ala dan taubatnya diterima-Nya.

Shalat taubat merupakan serangkaian dari menjalankan salah satu dari syarat-syarat taubat yang berjumlah 3 (baca syarat-syarat taubat di sini).

dasar hukum shalat taubat


Dengan melakukan shalat taubat, berarti kita telah mengikrarkan diri kepada Allah Subhanahu Wata’ala dan menyesali atas dosa-dosa dan kesalahan yang telah dilakukannya, serta berniat tidak akan pernah melakukan dosa lagi kepada Allah Subhanahu Wata’ala.

Dasar Hukum Shalat Taubat

Adapun dasar hukum dilakukannya shalat taubat adalah hadis Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallah yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, An-Nasa’i, Ibnu Majah dan Imam Baihaqi, sebagai berikut:

مَا مِنْ رَجُلٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا ثُمَّ يَقُوْمُ فَيَتَطَهَّرُ ثُمَّ يُصَلِّيْ ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللهَ اِلَّا غَفَرَ لَهُ ثُمَّ قَرَأَ هٰذِهِ الْاٰيَةَ: وَالَّذِيْنَ اِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً اَوْ ظَلَمُوْۤا اَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللهَ فَاسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْ وَمَنْ يَّغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّا اللهُ، وَلَمْ يُصِرُّوْا عَلٰى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ. اُولٰۤـئِكَ جَزَۤاءُهُمْ مَّغْفِرَةٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهَارُ خَالِدِيْنَ فِيْهَا. (رواه ابو داود والنسائي وابن ماجه والبيهقي)

“Tiada seorangpun yang berbuat dosa, kemudian ia segera bergegas dan berwudhu, kemudian shalat lalu memohon ampunan kepada Allah, pasti Allah akan memberikan ampunan baginya. Setelah itu dibacanya ayat ini: 'Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzhalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui. Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya.” (HR. Abu Dawud, Nasa'i, Ibnu Majah dan Baihaqi)

Dari hadis di atas dapat kita pahami bahwa seseorang yang hendak bertaubat dan meminta ampunan kepada Allah Subhanahu Wata’ala, maka dianjurkan melakukan shalat taubat. Dan hal ini juga merupakan pengamalan dari ayat-ayat Al-Qur’an sebagaimana di atas.

Bilangan Rakaat dan Doa Shalat Taubat

Jumlah bilangan shalat taubat, yaitu dapat dikerjakan sebanyak 2, 4 atau 6 rakaat. Adapun surah yang dibaca selama shalat boleh surah apa saja, akan tetapi dianjurkan membaca surah Al-Kafirun pada rakaat pertama dan surah Al-Ikhlas pada rakaat yang kedua. 

Setelah selesai mengerjakan shalat taubat, maka disunahkan membaca doa sebagai berikut:

اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِيْ لَا اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لَا يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا وَلَا مَوْتًا وَلَا حَيَاةً وَلَا نُشُوْرًا.

“Saya memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung, yang tiada Tuhan melainkan Dia, Tuhan yang hidup terus selalu jaga. Saya bertaubat kepada-Nya, selaku taubatnya seorang hamba yang banyak berdosa, yang tidak mempunyai daya upaya untuk berbuat madharat atau manfaat, untuk mati atau hidup maupun bangkit nanti.”

Dianjurkan pula memperbanyak doa sayyidul istighfar (doa induk istighfar) sebagai berikut:

اَللّٰهُمَّ اَنْتَ رَبِّيْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَاَنَا عَبْدُكَ وَاَنَا عَلٰى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. اَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ اَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَاَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَأِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّا اَنْتَ.

“Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada tuhan melainkan Engkau yang telah menciptakan aku, dan aku adalah hamba-Mu. Dan aku pun dalam ketentuan serta janji-Mu sedapat mungkin aku lakukan. Aku berlindung kepada-Mu dari segala kejahatan yang telah aku kerjakan, aku mengakui nikmat-Mu yang Engkau limpahkan kepadaku, dan aku mengakui dosaku, karena itu berilah ampunan kepadaku, sebab tidak ada yang dapat memberi peng-ampunan, kecuali hanya Engkau.”

0 Komentar:

Post a Comment

Blog Archive

Dapatkan Artikel Kami Gratis

Ketik email Anda di sisi:

Kami akan mengirimkannya untuk Anda

Quality Content