Sunday, April 26, 2020

7 Omong Kosong Dalam Agama

7 Omong Kosong Dalam Agama


Sahabat syariatkita, sepintas Tagline kita kali ini agak berbeda dengan sebelumnya ya.. yaitu "Omong Kosong." Masih ditamb ahlagi yaitu dalam agama. Lantas apa itu omong kosong dalam agama? Apakah maksudnya adalah pengertian omong kosong dalam perspektif agama? atau hal lain. yang jelas tentunya dimanapun kita pernah mendengar istilah "Omdo" kan? atau omong doang. Tapi ini bukan kaitanya dengan janji lo ya... Pengen tahu dan penasaran apa omong kosong dalam agama itu? Yuk simak artikelnya.

7 Omong Kosong Dalam Agama

Jadi sahabat, ada 7 perkara yang mana tidak bermanfaat sama sekali jikalau tidak dibarengi dengan 7 perkara yang lain. Sehingga hal ini lazim disebut dengan "omong kosong." Lantas apa saja omong kosong dalam agama? Berikut penjelasannya.

1. Takut kepada Allah Subhanahu Wata'ala akan tetapi tidak takut maksiat

Orang yang telah megikrarkan dirinya takut kepada Allah (الخوف) akan tetapi tidak takut melakukan dosa (الحذر). Dalam hal ini, orang yang mengaku dan mengikrarkan dengan lisannya, bahkan kowar-kowar kemana-mana akan tetapi maksiatnya jalan, ia sama sekali tidak menyudahi dan menjauhi perbuatan yang di larang oleh agama. Maka perkataanya adalah kebohongan belaka, alias omong kosong.

==> Baca Juga: 

Hal tersebut dikarenakan orang yang takut kepada Allah, maka sudah sepatutnya ia menjauhi maksiat, atau menjauhi sesuatu yang dilarang oleh Allah. Saya bawa logika dalam kehidupan kita sehari-hari agar mudah di pahami. Ketika kita takut masuk penjara, maka sudah sepatutnya kita tidak melanggar norma-norma hukum yang dapat memasukkan ke dalam penjara. Ketika kita takut dengan seorang guru yang galak takut kepada orang tua ,aka sudah sepatutnya kita tidak melakukan sesuatu yang dapat membuat murka orang tua atau guru kita.

2. Mengharapkan pahala akan tetapi enggan melakukan ibadah atau ketaatan kepada Allah Subhanahu Wata'ala

Orang yang mengharapkan pahala di sisi Allah, mengharapkan rahmat Allah (الرجاء) akan tetapi tidak mau berbuat kebaikan (الطلب), maka perkataan dan harapannya adalah isapan jempol semata, alias omong kosong. Anak-anak muda menyebutnya "mblegedes." Hal ini dikarenakan, orang yang mengharapkan pahala di sisi Allah maka sudah sepatutnya ia harus melakukan sesuatu yang bernialai pahala, seperti shalat, puasa, sedekah dan beramal kebaikan yang lain.

Hal ini dapat saya analogikan seperti orang yang mengingkan kehisupan mewah dan berkecukupan akan tetapi ia enggan bekerja. Hanya ongkang-ongkang menunggu uang jatuh dari langit. Maka hal demikian sama saja omong kosong. Dengan demikia, ornag ynag mengharapkan pahala di sisi Allah, maka sudah seharusnya ia melakukan amalan-amalan yang dapan mendatangkan pahala.

3. Niatan tanpa dibarengi dengan tindakan

Sahabat, jikalau kita menghendaki sampai pada suatu tempat pada hari demikian, jam sekiat dengan siapa saja. maka sudah pasti yang dilakukan agar sampai pada tempat yang hendak kita tuju adalah dengan cara melengkahkan kaki menuju tempat yang kita tuju tadi.

Dalam hal ini orang yang hanya memiliki niat (النية), akan tetapi tidak melakukan tindakan atau take action (القصد), maka dipastikan sampai kapanpun rencana atau niatnya tidak akan pernah terlaksana. Hal tersebut dikarenakan, suatu rencana (planing) pasti akan selalu membutuhkan pelaksanaan (actuating), sehingga planing yang tidak dibarengi dengan actuating sama saja dengan gurauan belaka, alias omong konong. Dengan demikian, jikalau kit ahendak melakukan sesuatu maka lakukanlah sebaik mungkin, lakukanlah sebaik yang kita bisa. Adapun hasilnya kita pasrah kepada Allah semata.

4. Doa tanpa usaha keras

Doa tanpa dibaengi dengan usaha keras adalah kebohongan semata. Dalam hal ini orang yang melakukan doa (الدعاء), tanpa adanya kesungguh-sungguhan untuk meraihnya (الجهد), maka pastilah akan sia-sia belaku semua dosanya.

Oleh karena itu doa juga perlu dan sangat penting dilakukan akan tetapi yang tidak kalah penting juga bagaimana kegigihan untuk mewujudkan doa yang kita panjatkan kepada Allah. Dalam sebuah hadis disebutkan:

الدعاء مخ العبادة

"Doa adalah saripati atau otak suatu ibadah."

Denagn demikian, diwajibkan bagi orang yang mengharapkan anugerah dan taufik Allah, untuk menggapai taufik dan anugerah dengan semaksimal mungkin. Yaitu dengan kepayahan dan usaha maksimal, diantaranya adalah dengan bangun tengah malam di saat orang lain terlelap tidur. Berusaha dengan maksimal disaat orang lain santai dan lain sebagainya.

5. Meminta ampunan Allah Subhanahu Wata'ala akan tetapi tidak menyesali dosa yang dilakukan

Sahabat, orang yang senantiasa basah lisanya dengan melafalkan istiqfar kepada Allah (الأستغفار), akan tetapi tidak menyesali perbuatan dosa yang pernah dilakukan (الندم), maka yang demikian adalah omong kosong belaka. Hal tersebut dikarenakan, diantara syarat taubat dan meminta ampunan kepada Allah adalah dengan menyesali perbuatan dosa yang pernah dilakukan, bik itu dosa kecil terlebih lagi adalah dosa besar. Baca: Syarat Istighfar; 8 Tanda Diterimanya Taubat di sini

Dengan demikian, maka agar permohonan ampunan kita kepada Allah diterima, maka sudah sepatutnya kita juga menyesali perbuatan dosa di masa lampau, dengan tidak mengulangi kembali dosa lampau yang pernah dilakukan.

6. Memperbaiki lahiriyah akan tetapi mengabaikan aspek batiniyah

Orang yang hanya memprioritaskan aspek fisik ataupun casing luar (ااظاهر), akan tetapi tidak memperdulikan aspek dalam yang merupakan aspek inti (الباطن), maka sama halnya dengan omong kosong belaka.

Dalam hal ini orang yang melakukan ketaatan dengan baik manakala didepan orang lain, ia melakukan sesuatu sangat perfect dan lues di hadapan orang lain dengan harapan mendapatka npujian dan sanjungan, sedangkan ketika tidak dilihat orang perbuatannya sama sekali tidak mencerminkan ketaatan sebagaimana dihadapan orang lain. Maka yang demikian ini adalah omong kosong, jadi perbuatan baiknya tidak bermanfaat.

Oleh karena itu syarat diterimanya amal atau suatu ibadah adalah manakala dilihat orang lain ataupun tidak maka kualitasnya sama saja. Amalnya mau di puji orang lain atau di cela, maka sama sekali tidak berpengaruh pada dirinya. 

7. Bekerja keras akan tetapi tidak ikhlas dalam melakukannya

Sahabat, orang yang dalam pengamalannya hanya atas dasar kesungguhan dan kepayahan saja (الكد), akan tetapi tanpa dibarengi dengan keikhlasan (الاخلاص), maka sama saja omong kosong. Ini tak ubahnya seperti orang yang bersedekah, ia sudah berkorban harta benda, sudah susah payah menyalurkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Akan tetapi manakala di dalam hatinya tidak dibarengi dengan ketulusan dan mengharapkan radha Allah, maka sudah pasti pahalanya nol di mana Allah Subhanahu Wata'ala.

Dengan demikian, orang yang mengerjakan 7 hal sebagaimana di atas akan tetapi tidak dibarengi dengan 7 hal yang lain maka sudah pasti pekerjaanya akan sia-sia. Dan itu merupakan omong kosong belaka. Sedangkan kesemuanya pekerjaan agar diterima Allah Subhanahu Wata'ala pastinya membutuhkan keikhlasan dalam melaksanakannya, Baca: Ciri-ciri Orang Yang Ikhlas di sini.

Demikian semoga bermanfaat, mungkin Anda juga tertarik dengan artikel kami yang lain:


Reff: Kitab Tambighul Ghafilin

0 Komentar:

Post a Comment

Blog Archive

Dapatkan Artikel Kami Gratis

Ketik email Anda di sisi:

Kami akan mengirimkannya untuk Anda

Quality Content