Saturday, August 10, 2024

Adat Membaca Surah Al-'Asr Apakah Dibenarkan

Adat Membaca Surah Al-'Asr Ketika Meninggalkan Majlis Apakah Dibenarkan

Sahabat syariatkita, terlaku di kalangan masyarakat kita rata-rata ketika mereka mengakhiri suatu majlis pengajian atau sekolah yaitu membaca Surah Al-'Asr bersama-sama, lantas apakah adat kebiasaan tersebut dapat dibenarkan, mengapa yang dibaca bukan doa kaffarotul majlis saja? Baiklah, kali ini mimim akan kasih bocoran ke kalian nih mengapa orang tua dan guru kita mengajarkan demikian???. Eitss simak artikelnya yah semoga bermanfaat

Artikal kami yang lain: Dasar Hukum Dakwah

Sulthonul Ulama' As-Syaikh 'Izzuddin bin Abdissalam dalam Ahwalunnas Yaumal Qiyamah menyebutkan bahwa kelak manusia ketika dibangkitkan dari kuburnya mayoritas dari mereka dalam keadaan merugi kecuali sedikit dari mereka yang beruntung. Lebih lanjut beliau menjelaskan manakala kita hendak melihat apakah kelak kita termasuk golongan orang yang beruntung atu merugi maka sebagai tolok ukurnya adalah Al-Qur'an dan As-Sunnah, jika perangai dan amalan kita sesuai dengan keduanya maka kita tergolong orang ynag beruntung dan jika menyelisihi Al-Qur'an dan As-Sunnah maka sudah pasti kita tergolong orang yang merugi.




Berkenaan dengan hal di atas dalam sebuah riwayat oleh Imam At-Thabrani dalam kitab Al-Ausat dan Al-Baihaqi dalam kitas Syua'bul Iman dari Abi Mulaikah Ad-Darimi disebutkan bahwa mereka ketika bermajlis sama sekali tidak pernah meninggalkan bacaan Surah Al-'Asr. Riwayat ini menunjukkan betapa pentingnya mengakhiri sebuah majlis dengan bacaan Surah Al-'Asr. Mengapa demikian? Hal tersebut tiada lain adalah dalam Surah Al-'Asr setidaknya didalamnya menghimpun beberapa nasihat kebaikan yakni orang yang tidak merugi adalah mereka yang menghimpun sifat-sifat seperti:

  1. Iman
  2. Beramal shalih
  3. Saling nasihat-menasihati dalam hal kebaikan (kebenaran), dan
  4. Saling menasihati dalam kesabaran 

Empat sifat sebagaimana di atas manakala dilakukan oleh seseorang niscaya ia akan memperoleh sa'adatud - daaroin yakni kebahagiaan dunia dan akhirat.

Meskipun demikian dalam menafsirkan pesan yang terdapat dalam ayat di atas, para ulama berbeda pendapat, diantaranya:

  1. Pengertian Al-'Asr, ada yang mengartikan sholathul wustho yakni sholat ashar, ada juga yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan Al-'Asr yakni akhir daripada waktu siang. Ada ulama juga yang berpendapat bahwa makna Al-'Asr berarti Ad-Dahr yakni tahun. Pendapat ini berdasarkan dari riwayat Ibnu Jarir dari Ali Rhadhiyallahu 'Anhu.
  2. Pengertian As-Sholihat, yang berarti amal kebaikan. Para ulama berbeda pendapat dalam menjelaskan makna As-Sholihat, ada yang mengartikan bahwa maksudnya adalah sholat fardhu 5 waktu, dikarenakan sholat fardhu 5 waktu adalah kebaikan-kebaikan. Ada pula yang mengartikan bahwa As-Shilihat adalah amal-amal kebaikan secara mulak. 
  3. Pengertian Tawashou Bil Haq, yang dimaksud dengan Al-Haq adalah Allah Ta'ala yakni saling berwasiat kepada ketaatan kepada Allah ﷻ . Ada pula yang mengartikan makana Al-haq adalah Al-Islam yakni agama islam. Ada juga yang mengartikan makna Al-Haq adalah Al-Qur'an, pendapat ini berdasarkan riwayat dari Abdur Rozzaq dan Ibnu Jarirdalam Kitab jami'ul Bayan yang berarti saling nasihat menasihati dalam mengikuti kebenaran sebagaimana firman Allah  l
    1. اِتَّبِعُوْا مَآ اُنْزِلَ اِلَيْكُمْ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَلَا تَتَّبِعُوْا مِنْ دُوْنِهٖٓ اَوْلِيَاۤءَۗ قَلِيْلًا مَّا تَذَكَّرُوْنَ yang berarti ikutilah kepada apa yang telah diturunkan kepada kalian yakni Al-Qur'an.
    2. وَّاتَّبِعْ مَا يُوْحٰىٓ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًاۙ, yang berarti dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu (Nabi Muhammad ) dari Tuhanmu
  4. Pengertian As-Sobr yang berarti kesabaran. Para ulama menangguhkan makna daripada As-Sobr kepada makna sabar dalam menjalankan ketaatan, dengan demikian makna sabar dalam hal ini termasuk juga sabar dalam menjauhi maksiat dan sabar dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah.  termasuk didalamnya adalah sabar atas cobaan hidup yang menghimpitnya.

Berdasarkan penjelasan sebagaimana di atas, maka adat atau kebiasaan membaca surah Al-'Asr sebelum meninggalkan suatu majlis sudah terlaku dikalangan paru ulama salaf. Lantas bagaimana dengan doa kafarotul majlis apakah juga dibaca, ulama berpendapat yang lebih baik adalah mengumpulkan keduanya yakni ketika hendak mengakhiri majlis selain membaca doa kafarootul majlis juga membaca surah Al-'Asr. Dan agar lebih sempurna lagi juga membacakan sholawat kepada baginda Rasulillah  . Semoga bermanfaat

Artikel kami yang lain: 



Lokasi:Indonesia Indonesia

1 Komentar:

Dapatkan Artikel Kami Gratis

Ketik email Anda di sisi:

Kami akan mengirimkannya untuk Anda

Quality Content