Ciri-ciri Orang Yang Ikhlas
Sahabat syariatkita, di tengah pandemi corona ini tentunya kita manfaatkan untuk lebih mendekatkan diri kita kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Hal tersebut dikarenakan apapun yang terjadi di muka bumi ini tiada lain atas izin Allah semata dan atas kuasa-Nya.
Kendatipun dimikian, tidak dapat dipungkiri bahwa ikhtiyar lahir dalam memenuhui kebutuhan sehari-hari pun harus kita pikirkan dengan tanpa mengabaikan himbauan pemerintah terhadap keselamatan dan kesehatan badan kita.
Kaitanya dengan hal ini, kadang kita menjumpai beberapa tetangga kita yang kebetulan diberikan amanah Allah Subhanahu Wata’ala memiliki rezeki lebih, sehingga dapat berderma menyumbang sesama. Akan tetapi ada pula di antara mereka yang dalam menyumbangkan kelebihan hartanya justru dijadikan ladang dia mendulang popularitas dan supaya di puji lingkungannya.
Kaitanya dengan hal ini, kadang kita menjumpai beberapa tetangga kita yang kebetulan diberikan amanah Allah Subhanahu Wata’ala memiliki rezeki lebih, sehingga dapat berderma menyumbang sesama. Akan tetapi ada pula di antara mereka yang dalam menyumbangkan kelebihan hartanya justru dijadikan ladang dia mendulang popularitas dan supaya di puji lingkungannya.
Apakah orang yang seperti itu mendapatkan pahala dari amalnya? Sudah pasti jawabannya tergantung dari niatnya. Jikalau niatnya pamer dan agar dipuji orang lain maka sudah pasti pahalanya nol di sisi Allah Subhanahu Wata’ala. Hal ini sebagaimana dalam Al-Qur’an Surah An-Nur sebagai berikut:
وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَعْمَالُهُمْ كَسَرَابٍ بِقِيعَةٍ يَحْسَبُهُ الظَّمْآنُ مَاءً حَتَّى إِذَا جَاءَهُ لَمْ يَجِدْهُ شَيْئًا وَوَجَدَ اللَّهَ عِنْدَهُ فَوَفَّاهُ حِسَابَهُ وَاللَّهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ أَوْ كَظُلُمَاتٍ فِي بَحْرٍ لُجِّيٍّ يَغْشَاهُ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ سَحَابٌ ظُلُمَاتٌ بَعْضُهَا فَوْقَ بَعْضٍ إِذَا أَخْرَجَ يَدَهُ لَمْ يَكَدْ يَرَاهَا وَمَنْ لَمْ يَجْعَلِ اللَّهُ لَهُ نُورًا فَمَا لَهُ مِنْ نُورٍ
”Dan orang-orang yang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apa pun. Dan di dapatinya (ketetapan) Allah di sisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya. Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barang siapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikit pun.” (QS. An-Nur: 39-40)
Sahabat tetapi tidak berhenti sampai di situ, kadang riya’ atau pamer yang mereka lakukan mengundang orang lain, ingin mengetahi apakah amal ibadah yang ia lakukan apakah sedekah yang mereka sumbangkan tersebut benar-benar ikhlas, atau karena pamer semata.
==> Baca Juga:
- Doa Shalat Tarawih & Witir Lengkap Beserta Artinya
- Hikmah Puasa
- 7 Sunah Puasa dan Dalilnya
- Keistimewaan Bulan Ramadhan dan dalilnya
Bagi Anda yang ingin mengetahui tanda-tanda atau ciri-ciri orang yang ikhlas dalam amalnya, setidaknya dapat diketahui dari 3 hal sebagai berikut. Bagi Anda yang menginginkan jawaban atau request materi atau berlangganan artikel kami; gratis, silahkan bisa mendaftarkan di sidebar atau pada kolom sebelah kanan. Silahkan masukkan alamat email Anda, lalu klik subscribe. Maka otomatis artikel terbaru kami akan masuk untuk Anda dan yang pasti dan penting adalah gratis.
Jika menurut Anda artikel ini berkesan atau bermanfaat, atau justru ada kekurangan sehingga kami perlu memperbaikinya maka silahkan tinggalkan komentar Anda pada kolom komentar yang kami sediakan di bawah artikel.
Adapun 3 tanda yang mencerminkan ciri-ciri orang yang ikhlas adalah sebagai berikut:
1. Tidak mengharapkan pujian dari orang lain (posisinya sama antara harus dipuja dan dihina)
Dalam hal ini orang-yang benar-benar ikhlas, maka ia sama sekali tidak mengharapkan pujian dari orang lain atau dari orang yang diberinya. Bahkan tidak hanya pujian, cercaan ataupun celaan sang penerima pun misalkan ada, lantaran barangyang disumbangkannya kurang sreg di hati sang penerima. Ia tidak lantas merasa dengki atau ada semacam rasa nggerundel di dalam hatinya.
2. Melupakan sedekah atau amal yang diberikannya
Yang dimaksud dalam hal ini adalah, orang yang ikhlas dalam beramal yaitu ia tidak berusaha megingat amal atau sedekah yang pernah ia lakukan. Karena mengingat sedekah yang pernah dilakukan akan merusah sedekah yang dilakukannya. Karena dengan mengingatnya, akan muncul perasaan dihati ia lebih dari orang lain, timbul perasaan sombong, ingin di puji dan lain sebagainya. Oleh kerana itu, orang yang ikhlas adalah tak ubahnya seperti orang yang buang air besar, apapun yang ia keluarkan dari aurat besarnya (baca: Anus) maka sampai kapanpun ia tidak akan pernah lagi mengingat dan mengungkitnya.
3. Hanya mengharapkan pahala akhirat
Orang yang ikhlas dalam beramal tiada lain yang diharapkan kecuali pahala akhirat. Karena ia menyakini bahwa pemberian merupakan perintah Allah SWT dan tiada pahala yang pantas kecuali balasan-Nya juga.
As-Syaikh Abul Qosim Rahimahullah menjelaskan bahwasanya ikhlas adalah mengkhususkan pemberian atas dasar ketaatan kepada Allah SWT. Ia melakukan perbuatan tiada lain karena untuk mendekatkan diri kepada Allah semata, dan bukan karena sesuatu yang lain, tidak pula karena pujian dan sanjungan orang lain. Beliau dalam hal ini mengambil konklusi bahwasanya ikhlas adalah membersihkan amal dari selain Allah.
Fudhail bin Iyadh memberikan komentarnya, mengenai ikhlas yaitu; meninggalkan amal atau perbuatan baik dikarenakan agar dipuji seseorang maka hal ini dinamakan riya’ (pamer), sedangkan beramal karena supaya dipuji orang lain dinamakan syirik. Adapun ilhlas adalah perpaduan dari keduanya, artinya ia tidak takut beramal karena takut riya, tidak pula beramal supaya dipuji orang lain. Intinya dalan amal yang dilakukannya sama saja antara harus dipuji dan dicela.
Jadi sahabat, sudahkah kita mengantongi salah satu dari ciri-ciri ikhlas? Silahkan bisa berkomentar.
Jadi sahabat, sudahkah kita mengantongi salah satu dari ciri-ciri ikhlas? Silahkan bisa berkomentar.
Demikian semoga bermanfaat, mungkin Anda juga tertarik dengan artikel kami yang lain:
- Keutamaan Malam Lailatul Qadar
- Pengertian Dakwah
- Tujuan Dakwah Islamiyah
- Hukum Riba dan Bunga Bank
- Cinta Dalam Perspektif Tasawuf
- Pengertian dan Syarat Rukun Wakaf
- Corona vs Tawakal
- Virus Corona dalam Perspektif Al-Qur'an
- Cara Menyikapi Pandemi Corona
- Peristiwa Isra' Mi'raj Lengkap
Reff: Kitab Tibyan Fii Adabi Hamalati Al_qur'an
0 Komentar:
Post a Comment