Isra' dan Mi'rajnya Rasulullah
Sahabat syariat kita, salah satu rukun iman yang harus kita yakini dan pegeng teguh adalah iman kepada para Rasul Allah. Yang berarti kita meyakini bahwasanya Allah telah menurunkan para utusannya untuk sekalian umat manusia, berikut meyakini apa yang dibawa oleh rasul tersebut. Meyakini apa yang terjadi dan disampaikan oleh rasul diantaranya adalah peristiwa terjadinya isra’ dan mi’raj
Pengertian Isra’ dan Mi’raj
Isra` secara etimologi bahasa yaitu berasal dari kata ‘saro’ yang bermakna perjalanan di malam hari. Adapun dari segi terminologi, Isra` adalah perjalanan Rasulullah SAW., pada waktu malam hari mulai dari Masjidil Harom (Mekah) sampai ke Masjidil Aqso (Palestina). Dalam hal ini, Allah SWT., berfirman di dalam Al-Qur’an Surah Al-Isra’ ayat 1:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأَقْصَى
"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha"
Sedangkan pengertian mi’raj secara etimologi merupakan isim alat yang berarti sesuatu yang digunakan untuk naik. Sedangkan pengertian mi’raj menurut istilah berarti peristiwa naiknya Nabi Muhammad SAW., dari Masjidil Aqso menuju Sidrotul Muntaha (langit ketujuh) .
Dengan demikian peristiwa isra’ mi’raj yang dialami oleh nabi Muhammad merupakan peristiwa yang diluar logika akal “khowariq”. Peristiwa ini tentunya harus diterima dengan keyakinan dan keimanan. Sehingga tidak heran manakala Rasulullah SAW., sehabis melakukan isra’ mi’raj justru banyak sahabat yang telah beriman justru kembali menjadi murtad.
Sahabat Yang Pertama Kali Mengimani Peristiwa Isra' Mi'raj
Tidak diragukan lagi bahwa setelah terjdinya peristiwa isra' dan mi'raj justru banyak kalangan sahabat yang kembali murtad, ia tidak meyakini akan peristiwa yang telah dialami oleh baginda Rasulullah SAW. Hal ini terjadi karena mereka menerima peristiwa tersebuthanya dengan akal sedangkan peristiwa isra' dan mi'raj merupakan perkara keimanan yang harus diterima oleh seorang mukmin.
Dalam kondisi semacam ini, Allah SWT., menguji keimanan seseorang dari berbagai segi tampillah sahabat Abu Bakar sebagai sahabat yang pertamakali membenarkan terjadinya peristiwa isra' dan mi'raj bahkan beliau bersabda, "jikalau ada kejadian yang diluar logika akal melebihi peristiwa isra'dan mi'raj, maka akulah orang yang pertama kali membenarkannya". Dengan peristiwa inilah sahabat Abu bakar mendapat gelar as-Siddiq yang berarti orang yang membenarkan terhadap peristiwa yang dialami oleh nabi.
"jikalau ada kejadian yang diluar logika akal melebihi peristiwa isra'dan mi'raj, maka akulah orang yang pertama kali membenarkannya"
Verifikasi Peristiwa Isra' Mi'raj
Sahabat syariatkita, hal yang dilakukan klarifikasi sampai tahapan verifikasi dan validasi ternyata bukan masalah dunia saja. Kejadian isra' dan mi'raj-pun tidak luput dari hal demikian. Peristiwa ini dimulai ketika para sahabat yang mendengar peristiwa isra' dan mi'raj yang dialami oleh baginda Rasulullah SAW. Mereka tidak serta merta menerima begitu saja justru banyak yang kembali menjadi murtad atau keluar dari ajaran Islam. Bagi mereka yang hendak memperdalam peristiwa ini dan mau menggalinya lebih jauh ada yang berpendapat bahwa jikalau Rasulullah saja tidak bisa terbang bagaimana peristiwa isra' dan mi'raj ini bisa terjadi pada beliau. Itulah diantara percakapan yang banyak terjadi di kalangan para sahabat waktu itu.
Sampai suatu saat sepakatlah orang-orang yang meragukan peristiwa isra' dan mi'raj mengumpulkan kelompoknya untuk meminta keterangan langsung dari baginda Rasulullah SAW. Diantaranya mereka menanyakan:
Kabar kafilah dagangan mereka?
Jikalau engkau Muhammad benar melakukan isra' dan mi'raj, berjalan sampai langit ke tujuh tentunya engkau dapat melihatkafilah kami di perjalanan, dapat menceritakan kabar dan peristiwa yang terjadi padanya.
FainsyaAllah dilanjutkan...
Baca juga Artikel kami:
Niat dan doa selama perjalanan haji lengkap dengan artinya
Virus Corona dalam Perspektif Al-Qur'an
Corona vs Tawakal
Virus Corona dalam Perspektif Al-Qur'an
Corona vs Tawakal
0 Komentar:
Post a Comment