Khasiat Daging Kambing Menurut Islam
Sahabat syariatkita, mengkonsumsi daging kambing sudah menjadi kegemaran di semua kalangan. Terutama mereka yang menginginkan vitalitas (jangan mis persepsi ya... vitalitas kan banyak macamnya). Akan tetapi mengkonsumsi daging kambing juga menjadi pantangan bagi semua orang terutama mereka yang menderita kolesterol, pada ya kolesterol yang terkandung kolesterol atau lemak jahat yang terkandung di dalam daging kambimng justru lebih kecil dibandingkan dengan daging sapi terlebih lagi daging ayam. Daging ayam malahan yang justru menempati rangking satu (tidak percaya baca di sini).
Yang jelas pastilah apapun yang kita konsumsi pastilah ada plus dan minusnya, plus di khasiat minus di dompet. Plus di dompet minus kandungan protein dan khasiatnya, disini akan saya ungkapkan bagaimana tatacara yang baik mengkonsumsi daging kambing dalam kacamata Islam.
Sate Kambing Ala Rasulullah SAW
Bagi kalangan pecinta sate, boleh jadi makanan yang satu
ini merupakan menu favorit yang tidak hanya lezat di lidah, tetapi juga
memiliki khasiat yang sangat luar biasa terutama untuk menambah vitalitas pria
dewasa, sehingga keberadaan makanan ini banyak sekali dijumpai di daerah yang
berhawa dingin seperti puncak, dataran tinggi dieng bandungan dan lain
sebagainya. Keunggulan menu yang satu ini yaitu dapat meningkatkan tekanan
darah yang tentunya dapat menjadikan suhu tubuh meningkat.
Meskipun demikian, tidak jarang pula banyak orang yang
menjauhi makanan ini, karena kandungan kolesterolnya yang cukup tinggi.
Berdasarkan data medis, orang yang menderita hipertensi sangat dianjurkan untuk
menghindari makanan ini. Hal tersebut dikarenakan dapat menambah tekanan darah
yang tentunya akan dapat membahayakan bagi kesehatannya jika mengkonsumsinya
terlalu berlebihan.
Vitalitas identikkah dengan sate?
Banyak kalangan maupun praktisi yang menceritakan
langsung tentang manfaat sate, terutama sate kambing muda. Sate kembing muda
menurut penuturan mereka (kebanyakan pengantin baru) mampu menambah gairah dan
libido dalam bercinta. Sehingga menu yang satu ini banyak digemari oleh mereka.
Bagaimana menurut sobat blogger, benarkah hal tersebut?
Jika ada opini demikian, maka sudah pasti hal tersebut
benar adanya, karena ada orang yang sudah membuktikannya. Hal tersebut jika
dianalisa dari segi medis, dapat dijelaskan bahwa sate dapat meningkatkan
tekanan darah, sehingga ketika intensitas tekanan darah seseorang naik, maka
pacuan energi yang dihasilkan dan disuplai ke seluruh anggota badan melalui
tekanan darah tersebut pun turut pula naik. Meskipun demikian, vitalitas tidak
mutlak berasal dari sate, karena masih banyak makananan yang dapat menghasilkan
energi serupa, seperti di korea terkenal dengan pasak bumi, di jawa ada
purwoceng dan lain sebagainya.
Fenomena sate sebagaimana di atas, sebetulnya telah lebih
dulu ada sebelum hal tersebut heboh seperti sekarang, dimana dahulu Rasulullah
saw. pernah mengkonsumsinya pada saat menggali parit, tepatnya yaitu menjelang
persiapan strategi Perang Khandak. Oleh karena itulah, perang tersebut
dinamakan Perang Khandak yang berarti parit.
Adapun peristiwa tersebut yaitu sebagaimana dalam hadis
yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Kitab Musnadnya sebagai berikut:
حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ حَدَّثَنَا أَبِي عَنِ ابْنِ إِسْحَاقَ حَدَّثَنِي
سَعِيدُ بْنُ مِينَاءَ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ عَمِلْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي
الْخَنْدَقِ قَالَ فَكَانَتْ عِنْدِي شُوَيْهَةُ عَنْزٍ جَذَعٌ سَمِينَةٌ قَالَ فَقُلْتُ
وَاللَّهِ لَوْ صَنَعْنَاهَا لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ فَأَمَرْتُ امْرَأَتِي فَطَحَنَتْ لَنَا شَيْئًا مِنْ شَعِيرٍ وَصَنَعَتْ لَنَا
مِنْهُ خُبْزًا وَذَبَحَتْ تِلْكَ الشَّاةَ فَشَوَيْنَاهَا لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَلَمَّا أَمْسَيْنَا وَأَرَادَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الِانْصِرَافَ عَنْ الْخَنْدَقِ قَالَ وَكُنَّا
نَعْمَلُ فِيهِ نَهَارًا فَإِذَا أَمْسَيْنَا رَجَعْنَا إِلَى أَهْلِنَا قَالَ قُلْتُ
يَا رَسُولَ اللَّهِ قَدْ صَنَعْتُ لَكَ شُوَيْهَةً كَانَتْ عِنْدَنَا وَصَنَعْنَا
مَعَهَا شَيْئًا مِنْ خُبْزِ هَذَا الشَّعِيرِ فَأُحِبُّ أَنْ تَنْصَرِفَ مَعِي إِلَى
مَنْزِلِي وَإِنَّمَا أُرِيدُ أَنْ يَنْصَرِفَ مَعِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَحْدَهُ قَالَ فَلَمَّا قُلْتُ لَهُ ذَلِكَ قَالَ نَعَمْ ثُمَّ
أَمَرَ صَارِخًا فَصَرَخَ أَنْ انْصَرِفُوا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِلَى بَيْتِ جَابِرٍ قَالَ قُلْتُ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
فَأَقْبَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَقْبَلَ النَّاسُ
مَعَهُ قَالَ فَجَلَسَ وَأَخْرَجْنَاهَا إِلَيْهِ قَالَ فَبَرَكَ وَسَمَّى ثُمَّ أَكَلَ
وَتَوَارَدَهَا النَّاسُ كُلَّمَا فَرَغَ قَوْمٌ قَامُوا وَجَاءَ نَاسٌ حَتَّى صَدَرَ
أَهْلُ الْخَنْدَقِ عَنْهَا
“Telah bercerita kepada kami Ya'qub, telah bercerita kepada kami bapakku
dari Ibnu Ishaq, telah bercerita kepadaku Sa'id bin Mina' dari Jabir bin
Abdullah, ia berkata, ‘Kami bersama Rasulullah saw. mengerjakan galian Khondak.
(Jabir bin Abdullah radliyallahu'anhuma) berkata, ‘Saya memiliki kambing kecil
yang telah siap disate, yang masih muda.’ (Jabir bin Abdullah
radliyallahu'anhuma) berkata, saya berkata, ‘Demi Allah akan saya persiapkan
untuk Rasulullah saw. lalu saya menyuruh istriku lalu dia mengaduk sedikit
gandum dan dijadikan roti untuk kami, lalu kambing tersebut disembelih dan kami
menyatenya untuk Rasulullah saw. Tatkala sore hari dan Rasulullah saw. hendak
meninggalkan Khondak. Kami memang mengerjakannya pada siang hari, jika telah
sore maka kami kembali kepada keluarga kami.’ Saya (Jabir bin Abdullah ra.)
berkata, ‘Wahai Rasulullah, kami telah menyiapakan untuk Anda sate kambing,
yang kami masak dan juga telah membuat roti dari gandum, maka saya sangat
senang jika Anda mau pergi bersamaku ke rumahku. Saya menghendaki yang pergi ke
rumahku hanya Rasulullah saw. saja.’ Namun tatkala saya katakan hal itu, beliau
menjawab, ya, lalu beliau menyuruh seseorang untuk mengumumkannya dan mengajak
mereka bersama Rasulullah saw. ke rumah Jabir. (Jabir bin Abdullah ra.)
berkata, ‘Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Ro Ji'uun!’ Lalu datanglah
Rasulullah saw. bersama para sahabatanya. Lalu beliau duduk dan kami
menghidangkan untuk beliau, beliau mendo'akan agar mendapatkan barokah dan
menyebut nama Allah, lalu beliau memakannya dan para sahabat bergiliran, jika
sebagian telah selesai mereka berdiri dan yang lainnya datang sehingga semuanya
yang membuat Khondak menikmatinya.”
Bagaimana sobat blogger, menarik bukan isi kandungan
hadisnya? Ternyata makanan favorit kita dahulu juga merupakan salah satu menu
yang pernah dinikmati oleh Baginda Agung Rosulillah SAW. Terlepas dari fenomena sate
kambing yang dapat menambah vitalitas bagi konsumennya, dari hadis di atas
penulis dapat menggaris bawahi hal-hal sebagai berikut:
1. Meskipun bagi sebagian orang sate dianggap sebagai menu
yang pentang untuk dikonsumsi, akan tetapi dibalik itu semua ternyata sate
mengandung suplemen enegri yang cukup baik bagi tubuh, karena ia dapat
meningkatkan dan menambah stamina untuk bekerja.
2. Mengkonsumsi sate sebaiknya dilakukan manakala kita
sedang mengerjakan pekerjaan fisik yang cukup berat dan melahkan. Dengan
mengkonsumsi sate tersebut maka semangat kerja akan tumbuh kembali.
3. Hindari mengkonsumsi sate manakala kita tidak sedang
melakukan aktivitas fisik yang berat, karena hal tersebut akan berpengaruh pada
tekanan darah yang tinggi, dimana ketika hal tersebut tidak disalurkan makan
akan membahayakan bagi tubuh kita.
Semoga hadis di atas dapat menambah wawasan kita,
terutama mengenai waktu yang baik untuk mengkonsumsi sate sebagaiman ayang
dahulu pernah dilakukan oleh Rasulullah saw. Bagi sobat yang menginginkan
artikel sejenisnya dapat memfollow blog ini terimakasih.
Sumber Hadis: Musnad Imam Ahmad No. 14497
Demikian semoga bermanfaat, mungkin Anda juga tertarik dengan artikel kami yang lain:
0 Komentar:
Post a Comment