Islam dalam Pengambilan Keputusan

Islam adalah agama yang "Rahmatan Lil 'Alamin", keberadaanya membawa kedamaian bagi umat semesta alam. Hal ini dapat kita lihat diantaranya dalam pengambilan keputusan kita dilarang dalam kondisi labil.

Kebenaran yang Dilematis

Kebenaran dalam beberapa hal ternyata tidak selalu berdampak baik bagi pelakunya. Dalam konteks ini kita harus tetap menyampaikan kebenaran tersebut sekalipun dilematis buat kita

Islam dan Olah Raga

Disebutkan bahwa, "Orang mukmin yang kuat lebih baik dan dicintai oleh Allah SWT., daripada mukmin yang lemah" So, keep healty, keep financial and pray

Lengkapilah Agamamu dengan Menikah

Salah satu ibadah yang enak dan berpahala banyak adalah melangsungkan pernikahan. Bagaimana tidak, karena nikah merupakan salah satu sunah para rasul "Sunanun min Sunanil Mursalin"

Memilih Teman

Teman menjadi orang yang paling mewarnai hidup kita, baik deri segi sikap tindakan dan sikap mental seseorang. Olehkarena itu Islam mengajarkan agar dalam bergaul kita benar benar berhati-hati karena "Al-Mu'asyarotu Muatsiroh"

Saturday, October 31, 2020

Rahasia Agar Dicintai Allah, Malaikat dan Manusia

3 Amalan agar kita dicintai Allah SWT, Malaikat dan Manusia


Anda ingin dicintai Allah SWT, Malaikat, dan manusia, maka amalkanlah hal ini. Berikut dikupas oleh KH. Ahmad Bahauddin Nur Salim (Gus Baha) amalah agar dicintai Allah & Malaikat.
Mengapa hal ini penting dilakukan? karena malaikat sekalipun sebagai makhluk Allah SWT yang taat dan tidak pernah bermaksiat kepada Allah SWT, akan tetapi malaikat memiliki sentimen manakala melihat makhluk Allah yang bermaksiat. Sehingga fir'aun yang mengaku Tuhan ketikan menjelang ajalnya sempat mau bersyahadat mengakui Allah lah yang sebenarnya Tuhan. Akan tetapi justru mulutnya ditutup oleh Malaikat sehingga tidak bisa melafalkan Syahadat.
Malaikat bilang, "Kok enak, di dunia mengaku Tuhan giliran sudah mau mati TOBAT", bagamana jika malaikat menaruh sentimen kepada kita. Mudah mudahan tidak ya sahabat.
Lantas amalan apa yang bisa kita lakukan? Berikut 3 amalan yang dapat mendatangkan kecintaan Allah, malaikat dan seluruh manusia:

1. Meninggalkan dunia
2. Meninggalkan perbuatan dosa, dan
3. Meninggalkan sifat tamak atau menaruh pengharapan kepada orang lain

Baca Jga:

Adapun penjelasan detilnya, silahkan simak dan ikuti kajian ya, semoga bermanfaat:


Like dan share kajian ini ke teman kalian ya, agar semakin banyak yang mengetahui dan mendapatkan kemanfaatan dari kajian Gus Baha ini.
Jika kalian mendapatkan ilmu baru silahkan subcribe channel Dakwah Digital agar tidak ketinggalan kajian terbaru dari Gus Baha.


Friday, October 30, 2020

3 Motivasi Hidup Sayyidina Umar

3 Motivasi Hidup sayyidina Umar RA


Hidup haruslah ada tujuan, sehingga kita akan sampai pada tujuan yang telah kita niatkan. Kendatipun demikian, Sayyidina Umar RA yang merupakan panglima perang terbesar dalam sejarah Islam tetap memilih hidup di dunia daripada terunuh di medan pertempuran. Sehingga ada 3 motivasi hidup beliau yang mana sekiranya tidak ada tiga hal tersebut, niscaya beliau lebih memilih kematianya.

Akan tetapi fenomena kejahilan yang sampai sekarang masih kita jumpai adalah "BOM BUNUH DIRI" dimana pelakunya mengklaim mereka telah jihad dan memperoleh predikat mati syahid. Sungguh ini niat yang salah.

Oleh karenanya KH. Ahmad Bahauddin Nur Salim AH (Gus Baha) mengkritik dengan tegas bahwa niat mati syahid di medan pertempuran adalah suatu niat yang salah. Lantas bagaimana niat yang benar? Simak kajian beliau ya di dalam video berikut:

Semoga bermanfaat.


Like dan share kajian ini ke teman kalian ya, agar semakin banyak yang mengetahui dan mendapatkan kemanfaatan dari kajian Gus Baha ini.
Jika kalian mendapatkan ilmu baru silahkan subcribe channel Dakwah Digital agar tidak ketinggalan kajian terbaru dari Gus Baha.

Demikian semoga bermanfaat, mungkin Anda juga tertarik dengan artikel kami yang lain:


Thursday, October 29, 2020

Maulid Nabi Muhammad SAW

Membedah Nasab Nabi dari Kitab Maulid Al Barzanji


Siapakah Nasab Nabi Muhammad SAW berdasarkan kitab maulid Al Barzanji, dan mengapa umat Nabi Muhammad SAW disebut KHOIRO UMMAH atau umat terbaik. Simak kajianya ya, semoga bermanfaat. Like dan share kajian ini ke teman kalian ya, agar semakin banyak yang mengetahui dan mendapatkan kemanfaatan dari kajian Gus Baha ini. Jika kalian mendapatkan ilmu baru silahkan subcribe channel Dakwah Digital agar tidak ketinggalan kajian terbaru dari Gus Baha.


Wednesday, October 28, 2020

Gus Baha; Maniak Perempuan

Indahnya hujah Nabi Muhammad SAW

Rasulullah SAW merupakan uswah hasanah (suri teladan yang baik) bagi umat semesta alam, sehingga dalam kondi apapun dakwah beliau selalu hadapi denan penuh kesabaran dan kasih sayang terhadap para sahabat dan orang kafir quraisy yang membencinya.


Hal ini tentunya sangat berbeda dengan masyarakat atau manusia pada umumnya. Terkadang seseorang tersakita sedikit saja marahnya bukan main, berbeda dengan Rasulullah SAW yang dalam meyampaikan dakwahnya meskipun beliau tersakiti tetapi beliau menghadapinya dengan kata-kaya yang sangat menyejukkan.

Salah satu doa yang sangat menyentuh hati kita yaitu:
"Allahummahdi qaumii fa innahum laa ya'lamuun"
(Ya Allah, berilah petunjuk kepada umatku, karena mereka tidak tahu)

Ada kisah menarik yang dasampaikan oleh Gus Baha yaitu ada salah satu sahabat maniak perempuan, ia mempersyaratkan kepada Rasullah SAW dengan masuk Islam akan tetapi dengan satu syarat ia diperbolehkan "main perempuan:. Hal ini tentunya bertentangan dengan ajaran Islam itu sendiri. Yang mengejutkan adalah hujah Rasulullah dimana beliau menanggapinya dengan sangat bijaksana sehingga sahabat tadi tidak jadi memasang atau mempersyaratkan apa yang telah ia sampaikan sebelumnya kepada Rasulullah SAW.

Simak kajian lengkapnya hanya di channel dakwah digital.


Kajian ini menjelaskan indahnya hujah Nabi Muhammad SAW terhadap pemuda maniak perempuan yang mendebat beliau. Lantas bagaimana hujah Nabi Muhammad SAW hingga membuat pemuda tersebut masuk Islam. Simak kajian Gus Baha ya, semoga bermanfaat. Like dan share kajian ini ke teman kalian ya, agar semakin banyak yang mengetahui dan mendapatkan kemanfaatan dari kajian Gus Baha ini. Jika kalian mendapatkan ilmu baru silahkan subcribe channel Dakwah Digital agar tidak ketinggalan kajian terbaru dari Gus Baha. #HujahNabi #KajianTafsirGusbaha #DakwahDigital

Monday, October 26, 2020

Gus Baha; RAMALAN DUKUN

Ramalan Dukun


Fenomena yang dapat menjerumuskan seseorang kedalam jurang api neraka yang paling dalam adalah karena faktor syirik atau mempersekutukan Allah Ta'ala dengan yang lain.


Dalam hali ini termasuk syikit adalah menganggap adanya kekuatan dan mempercayai adanya kekuatan atau pertolongan dari selain Allah Azza Wajalla.

Saking bahanya syirik Al-Qur'an mengancampya dengan ancaman neraka, dan syikir sendiri merupakan perbuatan yang tidak akan diampuni oleh ALlah kecuali yang bersangkutan melakukan tobat nasuha atau taubat sesunggunya dan tidak mengulanginya lagi sebelum ajalnnya tiba.

Kajian tafsir Surah Al Qashas ini membahas mengenai Ramalan Dukun. Mempercayai dukun sendiri adalah termasuk syirik. Lantas bagaimana menyikapi ramalan dukun yang nyata terjadi? Simak kajian Gus Baha ya, semoga bermanfaat. Like dan share kajian ini ke teman kalian ya, agar semakin banyak yang mengetahui dan mendapatkan kemanfaatan dari kajian Gus Baha ini. Jika kalian mendapatkan ilmu baru silahkan subcribe channel Dakwah Digital agar tidak ketinggalan kajian terbaru dari Gus Baha. #RamalanDukun
#PesulapMerah

Saturday, October 3, 2020

Ciri ciri Khawarij yang perlu kalian pahami

Ciri ciri Kaum Khawarij Berdasarkan Hadits Sahih

Kelompok fundamental yang sangat berbahaya di dalam Islam diantaranya adalah khawarij. Kelompok ini tidak segan-segan mengkafirkan golongan Islam lain yang tidak sealiran dan berbeda paham dengannya, padahal Islam sendiri mengajarkan bahwa siapapun muslim selagi masih mengikrarkan 2 kalimat syahadat maka ia masih dalam keislamanya.




1. Tekun dan semangan yang sangat luar biasa dalam beribadah tanpa dibarengi pemahaman yang benar.

        Kegigihan ekstrim kaum Khawarij dalam beribadah tidak jarang kita humpai ada pada fisik mereka. Abdullah bin Abbas menggambarkan situasi mereka ketika beribadah dahinya hitam karena disebabkann sujud yang lama. Mereka memakai pakaian yang lusuh, wajah mereka pucat karena mereka salat hingga larut malam. (Ibnul Jauzi, TalbîsIblîs, 83). Sayangnya, pengabdian yang luar biasa tersebut tidak dibarengi dengan pemahaman yang mendalam terhadap ajaran Islam. 

        Pada akhirnya mereka merasa bahwa mereka lebih bertakwa dari Rasulullah, seperti Dzul-Quwaisila, dan mereka merasa berhak membunuh Khalifah Utsman, dan mereka yakin bahwa mereka lebih bertakwa dari Khalifah Ali bin Abi Thalib, dan bahwa mereka yakin bahwa mereka lebih bertakwa dari pada Rasulullah, dan bahwa mereka merasa lebih memiliki kesalehan dibandingkan Khalifah Ali bin Abi Thalib. Meskipun dia bukan seorang mujtahid di antara para sahabat Nabi, namun dia lebih bertakwa dari semua sahabatnya.

2. Mereka merasa siapa pun yang menentang mereka adalah penentang Kitab Allah.

        Khawarij sebagian besar bertindak berdasarkan ayat-ayat Al-Quran, namun ayat-ayat tersebut dipahami secara dangkal, sehingga tidak memberikan ruang bagi penafsiran berbeda yang sebenarnya merupakan penafsiran yang benar. Misalnya saat memberontak terhadap penguasa, mereka membawakan puisi tentang Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Ketika mereka memulai mediasi, mereka menggunakan ayat-ayat yang mengajak mereka kembali ke Al-Qur'an. 

        Mereka menolak hasil arbitrase dan menuduh kedua belah pihak menunjuk orang sebagai hakim dan bukannya menggunakan Al-Quran sebagai hakim. Padahal aturan arbitrase(penunjukan hakim) juga ada dalam Al-Quran. Wajar jika mereka selalu membawa Al-Qur'an sebagai alat konfirmasi, dan menurut Ibnu Kastir, Khawarij pertama yang berpusat di Halla memiliki 8.000 orang ahli pembacaan Al-Qur'an (Ibnu Kasir, al-Bidaya wan Nihaya, X, 565). Sayangnya, mereka hanya mampu membaca Al-Quran dengan seksama, namun tidak mampu memahami maknanya dengan baik, sehingga Al-Quran yang seharusnya menjadi inspirasi persatuan, justru dijadikan propaganda perpecahan. 

Artikel kami yang lain:
    
        Fenomena ini telah diprediksi sejak zaman Sahabat Awal, seperti terlihat pada dialog antara Umar bin Khattab dan Ibnu Abbas bagaimana umat Islam bisa terpecah belah, padahal Tuhan mereka Esa dan kiblat mereka satu? Ibnu Abbas Abbas menjawab, “Sesungguhnya akan ada suatu kaum yang tidak memahami Al-Qur'an dengan cara yang sama seperti yang kita pahami, mereka akan mempunyai pendapat yang berbeda. (Ibnu Kasir, al-Bidaya wan Nihaya, X, 553). 

        Mereka menganggap diri mereka sebagai wakil Al-Quran sebelum waktunya, dan siapa pun yang mempunyai pendapat berbeda secara otomatis dianggap penentang Al-Quran. Bagaimanapun juga, penghakiman terhadap orang-orang kafir, musyrik, dan pembunuhan yang sah dapat dengan mudah dialihkan dari mereka ke orang-orang lain, termasuk orang-orang di sekitar mereka sendiri. 

3. Pencemaran nama baik umat Islam melalui puisi-puisi yang sebenarnya ditujukan kepada non-Muslim. 

        Imam Bukhari meriwayatkan sebuah hadits tentang komentar teman dekat Ibnu Umar tentang Khawarij. Kutipan “Ibn ‘Umar menganggap mereka makhluk Tuhan yang jahat.” Beliau berkata, “Khawarij menggunakan ayat-ayat wahyu untuk mengkritik orang-orang kafir dan kemudian mengubahnya terhadap orang-orang kafir.'' Wahai orang-orang yang beriman. ” Bukhari) Mereka tidak dapat membedakan antara sikap orang beriman terhadap orang beriman lainnya dengan sikap orang beriman terhadap orang kafir yang terus-menerus memerangi umat Islam pada saat itu. Bagi mereka, semua orang dianggap kombatan terhadap umat Islam, karena mereka sendiri adalah umat Islam, hanya kelompoknya saja. 

4. Saya sangat curiga terhadap Islam orang lain, sehingga saya suka mengujinya. 

        Salah satu ciri khas kaum Khawarij adalah mereka menganggap diri mereka sebagai umat Islam yang paling Muslim dan beriman di luar kelompok mereka sendiri. Itu sebabnya mereka suka menguji keyakinan orang lain dengan beberapa pertanyaan. Imam bin Shirin berkata: ``Jika kamu bertanya kepada saudara laki-laki, Apakah kamu beriman?' Pertanyaannya mirip dengan kaum Khawari yang suka menguji. Itu ujian yang sesat.'' 

5. Memberontak terhadap penguasa yang beda pemahaman dengan mereka. 

        Kaum Khawarij terpecah menjadi banyak faksi, namun di antara ajaran universal mereka adalah kewajiban memberontak terhadap penguasa yang mereka yakini melanggar Sunnah. Asy-Syahrastani menerangkan perihal ini sebagai berikut:

ويجمعهم القول بالتبري من عثمان وعلي رضي الله عنهما، ويقدمون ذلك على كل طاعة، ولا يصححون المناكحات إلا على ذلك، ويكفرون أصحاب الكبائر ويرون الخروج على الإمام إذا خالف السنة حقا واجبا

“Mereka semua dikumpulkan dalam satu pendapat yang sama dengan berlepas dari Utsman dan Ali radiyallahu ‘anhuma, mendahulukan hal tersebut dari semua ketaatan, tidak menganggap sah sebuah pernikahan kecuali atas berlepas diri itu, mengafirkan pelaku dosa besar dan menganggap memberontak pada Imam ketika berlawanan dengan sunnah sebagai suatu kebenaran yang wajib dilakukan.” (asy-Syahrastani, al-Milal wan-Nihal, I, 115).

Sedangkan menurut Ahlussunnah wal Jama’ah, memberontak pada penguasa adalah haram selama penguasa tersebut tak menampakkan kekafiran yang nyata. Hal ini berdasarkan hadits:

فَقَالَ فِيمَا أَخَذَ عَلَيْنَا: أَنْ بَايَعَنَا عَلَى السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ، فِي مَنْشَطِنَا وَمَكْرَهِنَا، وَعُسْرِنَا وَيُسْرِنَا وَأَثَرَةً عَلَيْنَا، وَأَنْ لاَ نُنَازِعَ الأَمْرَ أَهْلَهُ، إِلَّا أَنْ تَرَوْا كُفْرًا بَوَاحًا، عِنْدَكُمْ مِنَ اللَّهِ فِيهِ بُرْهَانٌ

Ubadah melanjutkan; di antara janji yang beliau ambil dari kami adalah, agar kami berbaiat kepada beliau untuk senantiasa mendengar dan taat, saat giat maupun malas, dan saat kesulitan maupun kesusahan, lebih mementingkan urusan bersama, serta agar kami tidak mencabut wewenang dari ahlinya kecuali jika kalian melihat kekufuran yang terang-terangan, yang pada kalian mempunyai alasan yang jelas dari Allah.” (HR. Bukhari)

Bahkan penguasa yang zalim dan korup sekalipun dianggap masih lebih baik daripada terjadi pertumpahan darah (fitnah) yang berlangsung lama. Para sahabat Nabi Amr bin Ash berkata kepada putranya: “Wahai anakku, penguasa yang adil lebih baik dari pada air bah, singa lebih baik dari pada seorang tiran, namun seorang tiran tetap lebih baik dari pada pertumpahan darah yang terus menerus.” (Ibnu Asakir, Tarif Dimasik, XLVI, 184).


Dapatkan Artikel Kami Gratis

Ketik email Anda di sisi:

Kami akan mengirimkannya untuk Anda

Quality Content