5 Golongan Yang Akan mendapat Kabar Gembira Menjelang Kematiannya
Assalamu'alaikum sahabat syariatkita, tema artikel kali ini sungguh sangat menggembirakan dan juga sangat mencemaskan. Mengapa bisa bisa demikian? Hal tersebut tentunya dikarenakan posisinya antara harap dan cemas yaitu berharap mesuk ke dalam 5 golongan yang mendapatkan kabar gembira sebelum kematian menjemput dan cemas bahkan takut manakala kita tidak termasuk 5 golongan tersebut. Jelas saja orang yang termasuk ke dalam 5 golongan tersebut merekalah yang menuai kebahagiaan begitu juga sebaliknya, yaitu mereka yang tidak termasuk 5 golongan tadi adalam orang yang menuia kerugian di hari kiamat kelak.
Lantas siapa saja 5 golongan yang akan mendapat kabar gembira menjelang kematiannya? Akan kami bahas untuk Anda sahabat syariatkita, mudah-mudahan kita termasuk ke dalam 5 golongan tersebut ya sahabat. Amin.. Akan tetatpi sebelum kami lanjut ke pembahasan, kami memberitahukan kepada para sahabat, bahwasanya sahabat sekalian juga dapat membaca artikel kami yang lain di bawah ini:
==> Baca Juga:
- Apa yang dimaksud amar ma'ruf nahi mungkar
- Doa Shalat Tarawih & Witir Lengkap Beserta Artinya
- Hikmah Puasa
- 7 Sunah Puasa dan Dalilnya
- Keistimewaan Bulan Ramadhan dan dalilnyapun
- Cara Menggunakan Siwak Sesuai Tuntunan Rasulullah
- Keistimewaan Shalat Fajar 2 Rakaat Beserta Dalilnya
Oke sahabat kita lanjutkan ke pambahasan ya, jadi 5 Golongan Yang Akan mendapat Kabar Gembira Menjelang Kematiannya adalah mereka yang sebelum kematiannya datang atau ajalmya menjemput mereka akan didatangi oleh malaikat dengan wajah yang ganteng, putih, berseri dan sangat harum, yang memberikan kabar bahagia tentang tempat kembalinya orang-orang tersebut yaitu ke dalam surganya Allah Subhanahu Wata'ala.
Ke 5 golongan tersebut adalah:
- Al-Mu'minin
- Al-Mukhlisin
- At-Tawwabin
- Az-Zuhhad, dan
- Al-Ulama'
Adapun keterangan 5 golongan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Al-Mu'minin; yaitu orang yang beriman kepada Allah Subhanahu Wata'ala
Sahabat orang yang telah beriman kepada Allah, ia tidak mempersekutukan-Nya dengan apapun, menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangannya, maka sekalipun ia melakukan dosa asalkan sudah bertaubat kepada Allah dan tidak mengulanginya lagi maka sebelum kematiannya menjemput akan datang malaikat kepadanya seraya berkata:
لَا تَخَافُوْا تَأْبِيْدَ الْعَذابِ وَلاَتَحْزَنُوا عَلَى فَوْتِ الثَّوَابِ وَأَبْشِرُوْا بِالْجَنَّة
"Janganlah kalian takut akan kekal di dalam siksa, dan jangan pula bersedih tidak mendapat pahala (amal kalian), bergembiralah kengan surga (yang telah dijanjikan oleh Allah Subhanahu Wata'ala."
Mengapa malaika nmengatakan demikian kepada orang yang beriman? Hal ini jelas, bahwasanya seorang yang beriman sekalipun melakukan dosa dalam kehidupannya akan tetapi ia masih mengakui Allah sebagai Tuhannya. Sehingga dengan demikian masih ada kebaikan yang terkandung di dalam dirinya yaitu keimanan. Dengan demikian meskipun ia kelak dimasukkan oleh Allah kedalam neraka, akan tetapi itu tidak selamanya, karena pada saatnya nanti Allah akan mengangkatnya dari neraka manakala hisabnya telah selesai.
Berkaitan dengan hal ini, di dalam hadis dijelaskan:
اِذَا دَخَلَ أَهْلُ الْجَنِّة اَلْجَنَّةَ وَاَهْلُ النَّارِ اَلنَّارِ يُخْرِجَ اللهُ مَنْ كَانَ فِيْ قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرّةٍ مِنْ اِيْمَان
"Ketika penghuni surga sudah masuh surga (semuanya), dan penghuni neraka sudah masuk neraka (semuanya), kemudian Allah Subhanahu Wata'ala akan mengeluarkan (dari neraka) orang-orang yang di dalam hatinya terdapat keimanan sekalipun seberat biji sawi."
Masya Allah alangkah mulianya karunia Allah kepada hambanya. Orang yang bermaskiat sekalipun manakala ia masih malu ketika melakukan maksiat karena sadar ada Allah yang Maha Melihat segala perbuatannya lantas ia bertaubat, kelak pasti akan diamgkat oleh Allah dari neraka.
Selain itu, orang yang beriman juga kelak di hari kiamat masih mendapatkan peluang berupa syafaat atau petolongan dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan pertolongan dari orang-orang yang saleh. Amin
2. Al-Mukhlisin; yaitu orang yang ikhlas dalam beribadah kepada Allah Subhanahu Wata'ala
Sahabat tidak diragukan lagi bahwasanya keikhlasan menjadi kunci diterimanya setiap amal perbuatan. Amal sebaik apapun manakala didasari sifat riya' sum'ah dan karena orang lain maka pahala amalnya nol di sisi Allah Subhanahu Wata'ala. (Baca: Ciri-ciri Orang yang Ikhlas di sini).
Bagi orang yang ikhlas dalam amal perbuatannya, maka kelak sebelum kematiannya datang menjemput Allah akan mengutus malaikat kepadanya seraya berkata:
- Janganlah kalian takut tidak diterimanya amal ibadah kalian, karena amal kalian pasti diterima oleh Allah
- Janganlah kalian bersedih karena tidak mendapatkan pahala dari amal kalian (selama di dunia), karena kalian mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah subhanahu Wata'ala, dan
Dengan demikian, maka orang yang dalam perbuatannya seanantiasa mengharapkan ridha Allah semata maka kelah seluruh amalnya akan diterima oleh Allah, sehingga kematian dan hari akiamat tidak perlu dirisaukan baginya.
3. At-Tawwabin; yaitu orang yang bertaubat kepada Allah sebelum ajalnya menjemput
Bagi orang yang bertaubat kepada Allah Subhanahu Wata'ala yang artinya orang yang menyadari kesalahan yang pernah di lakukan lalu memohon ampunan Allah dan memohon rahmat-Nya, serta tidak lagi mengulangi kesalahan yang serupa, maka sebelum kematiannya datang atau pada saat sakaratul maut akan datang kepadanya malaikan yang memberikan kabar gembira mengenai tempat kembalinya kelak di hari kiamat. Lantas bagaimana kita bisa mengetahui taubatnya seseorang itu diterima oleh Allah? (Baca: 8 Tanda Diterimanya Taubat di sini), atau Anda ingin mengetahus syarat taubat yang diterima oleh Allah? (Baca: Taubat Nasuha; Syarat dan Maknanya di sini)
Bagi orang yang bertaubat dari dosa yang pernah dilakukan maka tentunya harus melalui tahapan sebagai mana yang diajarkan oleh agama Islam; yang meliputi; memohon ampunan kepada Allah (istighfar), menyesali dari dosa yang telah dilakukan, tidak akan mengulangi kesalahan yang pernah dilakukannya. Dalam tahapan dosa yang lebih besar, biasanya seseorang melakukan bersama dengan shalat taubat. (Baca: Dasar Hukum Shalat Taubat di sini)
Adapun kabar bahagia yang diberikan oleh malaikan menjelang kematian orang yang bertaubat adalah:
- Janganlah kalian bersedih atas dosa-dosa kalian, karena Allah telah mengampuninya
- Janganlah kalian susah atas amal yang kalian lakukan setelah taubat, karena amalnya diterima oleh Allah
Itulah kabar gembira yang diberikan oleh malaikan kepada orang yang bertaubat dari dosa yang dilakukan. Malaikan akan akan memberikan kabar gembira kepada orang tersebut menjelang kematiannya. Semoga Allah berkenan mengampuni segala dosa kita dan menerima taubat kita. Amin
4. Az-Zuhhad; yaitu orang yang menghindar dari kemewahan dunia
Sahabat, orang yang zuhud bukan mereka yang menghindari kehidupan 100 % dari dunia. Melainkan orang yang zuhud adalah orang yang hanya menggunakan kemewahan atau kemegahan dunia seperlunya saja. Selabihnya harta benda dan kekayaan yang ia miliki mereka gunakan untuk menggapai ridho Allah semata seperti: untuk sabilillah, mendirikan masjid, membantu fakir miskin dan untuk kegiatan lain yang menopang syiar agama Islam.
Adapun kabar gembira yang disampaikan oleh malaika nkepada orang yang zuhud selama hidup di dunia adalah:
- Janganlah kalian takut pada hari dimana Allah Subhanahu Wata'ala mengumpulkan semua makhluknya unutk di hisab. Hal ini dakarenakan, orang yang zuhud atau menghindar dari kemegahan dunia jelas lah hisabnya akan ringan. Karena ia tidak lagi ditanya mengenai hartanya di dunia, karena ia hanya menggunakannya sekedarnya saja, dan jikalau ada kelebihanpun mereka dermakan di jalan Allah dan untuk kepentingan yang dapat mendatangkan ridha Allah.
- Janganlah kalian bersedih dengan sedikitnya amal kalian, karena amal kalian telah dilipatgandakan pahalanya oleh Allah Subhanahu Wata'ala
Dengan demikian sudah barang tentu orang yang zuhud di dunia dengan ia aka sedikit hisabnya, ini dikarenakan hisab yang berat kelak di akhirat dikarenakan masalah harta atau masalah dunia. Sehingga dikatakan kepada orang yang kaya kelak di akhirat:
مِنْ أَيْنَ اِكْتَسَبَ وَاِلَى َايْنَ اَنْفَقَ
"(Hartamu) engkau peroleh dari mana dan di dermakan kemana."
Dengan demikian orang yang zuhud ia akan terlepas dari pertanyaan sebagaimana di atas. Sedangkan orang yang kaya pertanyaanya tidak saja dari cara memperoleh hartanya; apakah dari cara halal, subhat atau haram saja. Akan tetapi pentasarufan harta pun dutanyakan oleh Allah, apakah diidermakan di jalan Allah atau yang lain.
5. Al-Ulama'; yaitu orang pandai ilmu agama
Ulama yang kelak mendapatkan kabar gembira sebelum ajal menjemputnya adalah mereka yang dengan ilmunya mengajarkan kebaikan kepada orang lain dan mereka pun mengamalkan ilmunya.
Adapun kabar gembira yang disampaikan oleh malaikan sebelum ajal menjemputnya adalah:
لاَ تَخَافُوْا مِنْ اَهْوَالِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا تَحْزَنُوْا فَاِنَّهُ يَجْزِيْكُمْ بِمَا عَمِلْتُمْ وَاَبْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ لَكُمْ وَمَنْ اِقْتَدَى بِكُمْ
"Janganlah kalian takut dan jangan pula bersedih menghadapi kiamat (kelak), karena Allah membalas amal kalian, dan berbahagialah kalian karena surga telah menanti kalian dan pengikut kalian."
Alangkah beruntungnya mereka yang mendapat rahmat Allah sehingga sebelum ajal menjemput sudah diberitakan kabar gembira berupa surga yang kelak menjadi tempat kembalinya. Semoga kita semua tergolong kedalam orang-orang ynag diampuni dosanya dan mendapatkan rahmat Allah Subhanahu Wata'ala. Amin
Demikian semoga bermanfaat, mungkin Anda juga tertarik dengan artikel kami yang lain:
0 Komentar:
Post a Comment